rss

Wednesday, October 19, 2011

ANALITY TECNICAL

MOVING AVERAGES (MA)
Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga penutupan dalam
suatu periode tertentu. Dengan MA kita dapat melihat trend harga yang terjadi.
Bila MA bergerak ke atas berarti trend sedang naik dan begitu pula sebaliknya.
Bila harga menembus MA berarti trend sedang berubah.
Semakin pendek periode waktu yang digunakan semakin cepat MA memberikan
indikasi perubahan trend tetapi semakin sering terjadi salah prediksi (false
signal).
Semakin panjang periode waktu yang digunakan semakin lambat MA
memberikan indikasi perubahan trend tetapi dapat mengurangi kesalahan
prediksi. Karenanya sering digunakan lebih dari satu periode MA. Panjang
pendek periode yang digunakan tergantung pada tujuan investasi jangka
panjang atau pendek.
Moving Averages ada beberapa macam, salah satunya yaitu Simple Moving
Averages (SMA) & Exponential Moving Averages (EMA). Prinsip dasar
keduanya sama hanya beda perhitungan saja.
SMA : lebih halus
mengurangi fake signal,
deteksi lebih lambat sesuai
kejadian sebelumnya.
EMA : deteksi cepat sesuai
dengan kejadian saat ini,
sering terjadi false signal.

Cara terbaik menggunakan Moving Averages adalah dengan menggunakan lebih
dari satu periode MA dalam chart sehingga dapat melihat pergerakan jangka
pendek dan jangka panjang. Gunakan MA 5, MA 20, MA 60. Bila dua periode MA
saling bersilangan merupakan signal perubahan trend sebagai indikasi buy atau
sell.
Untuk investasi jangka panjang MA sangat sering digunakan sebagai penentu
trend.

BOLLINGER BANDS
Bollinger Bands digunakan untuk mengukur tingkat Volatility (kestabilan
pergerakan harga). Ketika harga cenderung diam bands akan merapat dan
ketika harga aktif bands akan melebar.
Bollinger Bands juga berfungsi sebagai Support & Resistance dimana harga
cenderung bergerak bolak-balik antara batas atas dan batas bawah (Bollinger
Bounce).
Bolinger Bands sangat membantu bila pergerakan harga sideway (konsolidasi).
Dan dapat memberikan signal Breakout.
Bollinger Squeezze dapat
digunakan sebagai tanda dimulainya
suatu trend baru, yaitu bila bands
semakin merapat biasanya
menandakan akan terjadi
pergerakan yang signifikan. Bila
harga menembus batas bands
makan harga akan bergerak
berkelanjutan.

Pada beberapa indikator sering dilengkapi dengan poros tengah Bollinger Bands
yang dapat juga digunakan sebagai indikasi trend.

PARABOLIC SAR
Parabolic SAR memberikan indikasi kapan suatu trend dimulai dan kapan trend
berakhir. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan dalam mengambil posisi
maupun keluar posisi.
Parabolic SAR sangat
mudah digunakan. Jika
titik-titik berada di bawah
adalah tanda posisi BUY
sedangkan jika titik-titik
berada di atas sebagai
tanda SELL.
Kelemahan Parabolic
SAR adalah jika
pergerakan harga
mendatar dan sering
memberikan false signal.
Sebaiknya digunakan
untuk pasar yang memiliki
karakteristik perubahan
harga dalam periode
yang agak panjang.

MACD

MACD singkatan dari Moving Averages Convergence Divergence. Digunakan
untuk mengidentifikasikan Moving Averages yang berindikasi dimulainya trend
baru.
Dengan MACD kita dapat melihat 3 buah indikator. Pertama adalah garis MA
periode pendek (fast), kedua adalah garis MA periode panjang (slow) dan ketiga
adalah susunan histogram atau garis yang menggambarkan ukuran jarak antara
kedua MA tersebut.
MACD Crossover
Karena kedua Moving Average (MA)
memiliki kecepatan yang berbeda, MA fast
akan lebih cepat bereaksi mengikuti
perubahan harga dibandingkan MA slow.
Ketika trend baru terbentuk MA fast akan
menyilang (cross) MA slow. Saat terjadi
crossover tersebut menandakan bahwa
trend baru mulai terjadi.
Signal kedua yaitu apabila MA pada
MACD telah menembus garis centerline
MACD.
Kelemahan dari MACD adalah lambat
dalam memberikan signal. Karena
bagaimanapun MACD terbentuk dari ratarata
harga yang terjadi sebelumnya.
Kelebihannya yaitu MACD jarang
memberikan false signal karena lebih
halus geraknya. MACD tidak menunjukan
signal kondisi oversold atau overbought.

Prinsip dasar MACD yang harus diperhatikan adalah :
1. MACD akan bergerak membentuk puncak tertinggi hingga mencapai lembah
terendah. Begitu pula sebaliknya.
2. Ada 3 kemungkinan pergerakan harga terhadap MACD :
• Harga akan bergerak sesuai MACD
• Harga bergerak berlawanan MACD tetapi kemudian akan mengikuti
sesuai MACD disebut Divergent Covergent
• Harga akan bergerak sideway hingga akhir trend MACD
Dengan prinsip ini kita akan mendapatkan profit yang maksimal dengan
kemungkinan loss kecil.
Sebagai indikator pendukung MACD dapat digunakan Stochastic Slow 8,3,3
untuk menentukan puncak & lembah MACD atau area oversold-overbought.

STOCHASTIC

Stochastic adalah indikator lain yang dapat membaca kapan suatu trend akan
berakhir. Stochastic menentukan kondisi pasar Overbought (jenuh beli) atau
Oversold (jenuh jual).

Stochastic memiliki skala 0 – 100, jika garis stochastic mencapai skala 70
menandakan Overbought dan harga akan turun setelah garis meninggalkan
skala 70. Sedangkan jika garis stochastic mencapai skala 30 menandakan
Oversold dan harga akan naik kembali setelah garis meninggalkan skala 30.
Signal Entry & Exit pada Stochastic yaitu pada saat stoch meninggalkan area
overbought atau oversold.
Stochastic memiliki dua garis %K & %D biasa disebut trigger line, jika kedua
garis saling bersilangan dapat dijadikan sebagai signal entry atau exit.
Sayangnya signal trigger menjadi kurang akurat karena sering memberikan false
signal.

RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI)

RSI hampir sama dengan stochastic yaitu menunjukan kondisi Overbought dan
Oversold. Skala RSI adalah 0 – 100, dengan skala 80 sebagai batasan
Overbought dan 20 sebagai batasan Oversold. Cara membaca RSI sama
dengan Stochastic.
Kelebihan RSI adalah dapat digunakan sebagai konfirmasi terhadap perubahan
tren yang terjadi. Sehingga sering digunakan untuk menghindari signal palsu.
Bila garis RSI menembus level 50 maka trend benar-benar sudah terbentuk,
perhatikan gambar di atas.

OSCILLATOR & मोमेंतुम

Oscillator / Leading Indicator.
Kelebihan Leading Indicator yaitu memberikan indikasi sebelum trend berubah.
Kelemahannya sering memberikan signal palsu.
Indicator yang termasuk kategori oscillator yaitu Stochastic, Parabolic SAR & RSI
Momentum / Lagging Indicator.
Kelebihan Lagging Indicator yaitu memberikan signal setelah trend benar-benar
terbentuk. Kelemahannya indikasi yang ditunjukkan lebih lambat.
Indicator yang termasuk kategori ini yaitu MACD dan MA
Kedua indikator ini dapat saling mendukung bila digunakan bersamaan tetapi
terkadang juga justru akan saling bertentangan (konflik).

Oscillator / Leading Indicator
Pada contoh di atas RSI, Stochastic & Parabolic SAR memberi signal BUY,
kemudian RSI & Stochastic mengindikasikan kondisi Overbougt cukup lama
sementara Parabolic SAR masih mengindikasikan Uptrend. Kemudian RSI,
Stochastic & Parabolic SAR mengindikasikan signal SELL.

Pada contoh gambar di atas (2 kasus pertama) RSI, Stochastic memberi signal
BUY sementara Parabolic SAR hanya memberi signal BUY beberapa bar
setelahnya tetapi harga malahan meluncur turun dan Parabolic SAR kembali
menunjukkan SELL.
Pada 2 kasus berikutnya Stochastic memberi signal BUY sedangkan RSI tidak
memberi signal dan Parabolic SAR tetap memberi signal SELL. Karena itu jika
ketiga indikator tersebut tidak memberikan jawaban yang sama lebih baik untuk
tidak mengambil posisi.
Momentum / Lagging Indicator
Pada contoh di atas MACD Crossover memberi signal BUY dan EMA Crossover
memberi signal BUY, kemudian disusul EMA memberi konfirmasi BUYdan harga
melejit naik.
Pada kasus berikutnya MACD Crossover memberi signal SELL kemudian
dikonfirmasi dengan signal SELL dari EMA Crossover, sayangnya harga tidak
turun. Setelah harga naik MACD memberi signal BUY kembali diikuti oleh EMA.
Kasus berikutnya MACD memberi signal SELL dan EMA memberi signal SELL
dan harga turun.
Setiap indikator memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing
sehingga biasanya digunakan kombinasi 2-3 indikator yang berbeda.
Jangan ambil posisi kecuali 2-3 indikator yang digunakan mengindikasikan
hal yang sama. Tetapi jangan menggunakan indikator terlalu banyak karena
akan membingungkan.

TIME FRAME (SKALA WAKTU)
Skala waktu yang digunakan akan sangat mempengaruhi keputusan yang harus
Anda ambil. Penggunaan skala waktu tergantung kepada jenis trading Anda
apakah Long Term atau Short Term.
1. Long Term (jangka panjang)
Periode yang digunakan adalah harian, mingguan, bulanan bahkan
tahunan.
Keuntungan :
- Tidak perlu setiap hari memantau perkembangan harga.
- Sedikit transaksi sehingga mengurangi komisi atau spread
(perbedaan harga jual/beli) yang harus dibayar.
- Analisa tidak tergesa-gesa sehingga bisa lebih akurat.
Kerugian :
- Pergerakan harga besar sehingga butuh ketahanan dana yang besar.
- Kemungkinan terjadi kerugian dalam waktu lama.
2. Short Term (jangka pendek)
Periode yang digunakan adalah 1 jam. Dan hold posisi maksimal 1
minggu.
Keuntungan :
- Lebih banyak peluang trading
- Kerugian dalam jangka waktu yang lama berkurang
- Cukup waktu untuk melakukan analisa.
- Dana yang digunakan sedang tidak besar dan tidak kecil.
Kerugian :
- Komisi atau spread yang harus ditanggung cukup besar
- Terkena biaya overnight.
3. Intraday (Harian)
Peiode yang digunakan biasanya 1, 5, 15 menit. Hold posisi hanya dalam
1 hari saja.
Keuntungan :
- Banyak kesempatan untuk trading
- Tidak terkena biaya overnight
- Kerugian cukup singkat.
- Dana yang digunakan tidak perlu besar.
Kerugian :
- Harus terus memantau pergerakan harga harian
- Mental harus kuat
- Biaya transaksi besar
- Profit dibatasi dalam 1 hari.
Gunakan 2 atau 3 Skala Waktu bersamaan untuk memutuskan posisi apa yang
harus Anda ambil. Gunakan Skala Waktu dengan periode lebih panjang untuk
mengetahui tend harga sebenarnya.





www.asiafxonline.com



No comments:

Followers

 
01.